FFKesehatan - Tidak dapat disadari bahwa menyantap makanan tanpa
garam rasanya akan hambar dan kurang nikmat di lidah. Meski garam adalah
bumbu penyedap yang paling sering digunakan, Anda perlu mewaspadai
saat menggunakannya. Ternyata, suka makan yang asin asin dapat membuat Anda gemuk.
Sebuah penelitian teranyata menemukan bahwa remaja yang gemar menambahkan garam dalam menu makanan mereka berpotensi mengalami kelebihan berat badan ketimbang yang tidak banyak mengonsumsi garam.
![]() |
| Image of FF |
Penelitian terdahulu menyebutkan kalau seseorang terbiasa menambahkan garam dalam makanannya, maka orang tersebut cenderung makan lebih banyak.
Dr. Dr Haidong Zhu melakukan studi pada lebih dari 750 remaja sehat berusia 14-18 tahun. Separuh remaja tersebut keturunan Afrika-Amerika dan sisanya berkulit putih. Dengan menggunakan kuesioner, Dr. Haidong menanyai mereka tentang makanan apa saja yang dikonsumsi selama 24 jam terakhir.
Dari data yang diambil sebanyak 7 kali dalam beberapa bulan tersebut diketahui jumlah konsumsi garam rata-rata partisipan adalah 3.280 mg per hari, seperti dilaporkan Reuters: “Hasil ini menunjukkan konsumsi garam pada remaja sama tingginya dengan orang dewasa,” tukas Dr. Haidong di Georgia Regents University, Amerika.
American Heart Association merekomendasikan agar seseorang tidak mengonsumsi lebih dari 1.500 miligram garam per hari. Namun dari studi di atas diketahui lebih dari 85 persen remaja justru melebihi jumlah rekomendasi tersebut.
Remaja yang mengonsumsi lebih banyak garam cenderung memiliki berat badan berlebih, rata-rata lebih berat 1,8 kg dibanding remaja yang sedikit mengonsumsi garam. Remaja yang dietnya kaya sodium juga memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi. Selain itu terdapat lebih banyak tanda-tanda inflamasi pada tubuh mereka.
Dr. Haidong menambahkan bahwa makanan kaya garam memiliki efek ‘nagih’ seperti halnya makanan yang manis, sehingga membuat seseorang untuk makan lagi dan lagi.
Hal yg sama juga disampaikan oleh Dr Elliott Antman selaku rekan Dr. Haidong dalam penelitian ini. “Dari hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa mengurangi asupan garam akan membantu mengurangi kelebihan berat badan. Diet tinggi garam juga sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Ini yang perlu kita waspadai,” terang Dr. Elliot

No comments:
Post a Comment